Rabu, 06 Juni 2012

5 JET TEMPUR TERCANGGIH

Jet tempur mutlak dibutuhkan oleh setiap negara untuk mempertahankan kedaulatannya, untuk mempertahankan sebuah negara maka para negara-negara besar berusaha untuk memperkuat persenjataan mereka, namun ada beberapa negara super yang membuat jet tempur mereka untuk menindas negara yang lemah seperti AS, Israel, dll. Nah berikut ini 5 jet tempur tercanggih di dunia

Dassault Rafale(France)

Tipe Pesawat :tempur serbaguna
Produsen : Dassault Aviation
Perancang :Avions Marcel Dassault-Bréguet Aviation (AMD-BA)
Terbang perdana :4 Juli 1986
Diperkenalkan :4 Desember 2000
Status :Aktif
Pengguna :Angkatan Udara Perancis
Angkatan Laut Perancis
Jumlah produksi :93/286
Biaya program :€ 40,69 miliar
Harga satuan :€ 142,3 juta
Dassault Rafale (dijuluki sebagai Squall dalam Bahasa Inggris) adalah pesawat tempur serbaguna generasi ke-4.5, bermesin dua, dan bersayap delta asal Perancis yang dibuat oleh Dassault Aviation. Rafale dirancang sebagai pesawat berpangkalan di daratan maupun di kapal induk.
Rafale adalah wujud dari program standardisasi ambisius Militer Perancis untuk visi 2025-2030, yakni sebagai pengganti lima pesawat yang bertugas di Angkatan Udara Perancis dan Angkatan Laut Perancis. Rafale dapat diperlengkapi dengan senjata nuklir. Selain untuk digunakan di negara asalnya, pesawat ini juga dijual untuk kebutuhan ekspor. Meskipun beberapa negara menyatakan minatnya untuk memiliki Rafale, namun belum ada nota resmi pemesanan lintas-negara yang disepakati.
JAS 39 Gripen / Saab Gripen(Swedia)
Tipe :P esawat tempur multi-peran
Produsen :Saab
Terbang perdana :9 Desember 1988
Diperkenalkan :9 Juni 1996
Status :Aktif
Pengguna :Swedia,Hungaria & Ceko
Jumlah produksi :184
Harga satuan :US$ 25 juta (1998) & pada tahun 2006 US$ 45–50 juta. entah sekarang yg pasti agan ga bisa beli
Saab JAS 39 “Gripen” (Griffin) adalah sebuah pesawat tempur dari Swedia yang diproduksi oleh Saab. Pesawat ini dijual oleh perusahaan Gripen International, sebuah joint venture antara Saab dan BAE Systems. Pesawat ini sudah dipakai oleh angkatan udara Swedia, Ceko, dan Hungaria.serta sudah dipesan oleh Afrika Selatan & Thailand. Gripen menggukan PS-05/A radar pulse-doppler, buatan Ericsson dan GEC-Marconi, dan berdasar pada radar Blue Vixen milik Sea Harrier (yang juga mengilhami radar CAPTOR milik Eurofighter). Radar ini mampu mendeteksi, melacak lokasi , mengidentifikasi dan secara otomatis menjejak multi target di atas maupun bawah pesawat, laut darat maupun udara , disemua kondisi cuaca.
F/A-18 Hornet(USA)
Tipe Pesawat :tempur serbaguna
Produsen :McDonnell Douglas (Boeing) & Northrop (Northrop Grumman)
Terbang perdana :18 November 1978
Diperkenalkan :7 Januari 1983
Status :Aktif
Pengguna :Angkatan Laut Amerika Serikat, Korps Marinir Amerika Serikat, Angkatan Udara Australia, Angkatan Udara Spanyol
Jumlah produksi :F/A-18A–D: 1.480[1]
Harga satuan :$29–57 juta (2006)[2]
Acuan dasar :Northrop YF-17
Varian :CF-18 Hornet, F-18 HARV & Boeing X-53
F/A-18 Hornet buatan McDonnell Douglas (kini menyatu ke dalam Boeing) adalah pesawat tempur supersonik serbaguna yang dapat dioperasikan dari dan ke kapal induk di segala cuaca, dirancang untuk dapat bertempur di udara dan menyerang sasaran di darat (F/A adalah inisial untuk fighter (tempur) dan attack (serang)). F/A-18 adalah turunan dari YF-17 pada dasawarsa 1970-an untuk digunakan oleh Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat. Hornet juga digunakan oleh angkatan udara di beberapa negara. Pesawat ini telah menjadi pesawat peraga dirgantara bagi Skuadron Peraga Terbang Angkatan Laut Amerika Serikat, Blue Angels, sejak tahun 1986.
Hornet berperan sebagai pesawat tempur pengawal, pertahanan udara, perusak pertahanan udara musuh, larangan udara, pesawat serang antigerilya, dan pesawat intai. Keserbagunaan dan keandalannya telah membuktikannya menjadi aset bernilai pada sebuah kapal induk, meskipun ia dikritik karena kelemahannya dalam hal jelajah dan daya muat dibandingkan dengan yang dimiliki pesawat-pesawat mutakhir pendahulunya, seperti F-14 Tomcat dalam hal peran tempur dan serang-tempur, dan A-6 Intruder dan A-7 Corsair II dalam hal peran serang.
F/A-18 Hornet menjadi dasar bagi pengembangan F/A-18E/F Super Hornet, yakni pesawat tempur rancang-ulang F/A-18 yang lebih besar dan evolusioner. Dibandingkan dengan Hornet, Super Hornet berukuran lebih besar, lebih berat, dan terdapat perbaikan dalam hal daya jelajah dan daya muatnya. F/A-18E/F mulanya diusulkan sebagai alternatif bagi pesawat tempur yang sama sekali baru untuk menggantikan pesawat serang yang masih bertugas seperti A-6. Varian yang lebih besar juga diarahkan untuk menggantikan F-14 Tomcat yang sudah hampir uzur, dengan demikian dapat saling berganti-tugas dengan Hornet di Angkatan Laut Amerika Serikat, dan bertugas pada rentang peran yang lebih luas meliputi pengisian bahan bakar di udara, dan anjungan pengacau kelistrikan (electronic jamming platform).
Eurofighter Typhoon(Britania Raya)
Tipe :P esawat tempur multi-peran
Produsen :Eurofighter GmbH
Terbang perdana :27 Maret 1994
Diperkenalkan :2003
Status :Aktif
Pengguna :Britania Raya, Jerman, Italia, Spanyol
Jumlah produksi :114 (Februari 2007)[1]
Acuan dasar :British Aerospace EAP
Eurofighter Typhoon adalah sebuah pesawat tempur multi peran delta-canard bermesin ganda super lincah, dirancang dan dibuat oleh sebuah konsorsium negara-negara Eropa yang dibentuk pada 1983. Dalam rancangan dia menyerupai pesawat tempur modern Eropa lainnya, Dassault Rafale Perancis dan Saab Gripen Swedia. Karena kombinasi kelincahan, fasilitas stealth dan sistemnya yang modern dia dipandang luas sebagai pesawat tempur hebat
F-22 Raptor
Tipe :P esawat tempur siluman
Produsen :Lockheed Martin Aeronautics
Boeing Integrated Defense Systems
Terbang perdana :19 November 1990
Diperkenalkan :15 Desember 2005
Status :Aktif
Pengguna :Amerika Serikat
Harga satuan :US$120 juta (2006)
Varian :X-44 MANTA & FB-22
F-22 Raptor adalah pesawat tempur siluman buatan Amerika Serikat. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara untuk digunakan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet, tetapi pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen. Pesawat ini melalui masa pengembangan yang panjang, versi prototipnya diberi nama YF-22, tiga tahun sebelum secara resmi dipakai diberi nama F/A-22, dan akhirnya diberi nama F-22A ketika resmi mulai dipakai pada Desember 2005. Lockheed Martin Aeronautics adalah kontraktor utama yang bertanggungjawab memproduksi sebagian besar badan pesawat, persenjataan, dan perakitan F-22. Kemudian mitranya, Boeing Integrated Defense Systems memproduksi sayap, peralatan avionik, dan pelatihan pilot dan perawatan.

0 komentar:

Posting Komentar