Babi,
kodok, trenggiling, manusia, semuanya punya bapak, resmi atau tidak
resmi. Begitu juga teori struktur atom pun punya bapak. Dia itu Niels
Henrik David Bohr yang lahir tahun 1885 di Kopenhagen. Di tahun 1911 dia
raih gelar doktor fisika dari Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah
itu dia pergi ke Cambridge, Inggris. Di situ dia belajar di bawah asuhan
J.J. Thompson, ilmuwan kenamaan yang menemukan elektron. Hanya dalam
beberapa bulan sesudah itu Bohr pindah lagi ke Manchester, belajar pada
Ernest Rutherford yang beberapa tahun sebelumnya menemukan nucleus
(bagian inti) atom. Adalah Rutherford ini yang menegaskan (berbeda
dengan pendapat-pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong, dengan
bagian pokok yang berat pada tengahnya dan elektron di bagian luarnya.
Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang
baru serta radikal tentang struktur atom.
Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuai sejarah “On the
Constitution of Atoms and Molecules,” diterbitkan dalam Philosophical
Magazine tahun 1933.
Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit
mengitari matahari, dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya
sekitar bagian pokok, tetapi dengan perbedaan yang sangat penting:
bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit
dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa elektron-elektron dalam
sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik
tertentu. Atau dalam kalimat rumusan lain: elektron-elektron yang
mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertentu tanpa
menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari lapisan
dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya, elektron akan
berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan memancarkan
energi.
Teori Bohr memperkenalkan perbedaan radikal dengan gagasan teori
klasik fisika. Beberapa ilmuwan yang penuh imajinasi (seperti Einstein)
segera bergegas memuji kertas kerja Bohr sebagai suatu “masterpiece,”
suatu kerja besar; meski begitu, banyak ilmuwan lainnya pada mulanya
menganggap sepi kebenaran teori baru ini. Percobaan yang paling kritis
adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan spektrum dari hydrogen atom.
Telah lama diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat
kepanasan tinggi, akan mengeluarkan cahaya. Tetapi, cahaya ini tidaklah
mencakup semua warna, tetapi hanya cahaya dari sesuatu frekuensi
tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah berangkat
dari hipotesa sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang
mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis
spektral (warna) yang dikeluarkan oleh hidrogen. Lebih jauh dari itu,
teori Bohr memperkirakan adanya garis spektral tambahan, tidak terlihat
pada saat sebelumnya, tetapi kemudian dipastikan oleh para pencoba.
Sebagai tambahan, teori Bohr tentang struktur atom menyuguhkan
penjelasan pertama yang jelas apa sebab atom punya ukuran seperti
adanya. Ditilik dari semua kejadian yang meyakinkan ini, teori Bohr
segera diterima, dan di tahun 1922 Bohr dapat,hadiah Nobel untuk bidang
fisika.
Tahun 1920 lembaga Fisika Teoritis didirikan di Kopenhagen dan Bohr
jadi direkturnya. Di bawah pirnpinannya cepat menarik minat
ilmuwan-ilmuwan muda yang brilian dan segera menjadi pusat penyelidikan
ilmiah dunia.
Tetapi sementara itu teori struktur atom Bohr menghadapi
kesulitan-kesulitan. Masalah terpokok adalah bahwa teori Bohr, meskipun
dengan sempurna menjelaskan kesulitan masa depan atom (misalnya
hidrogen) yang punya satu elektron, tidak dengan persis memperkirakan
spektra dari atom-atom lain. Beberapa ilmuwan, terpukau oleh sukses luar
biasa teori Bohr dalam hal memaparkan atom hidrogen, berharap dengan
jalan menyempurnakan sedikit teori Bohr, mereka dapat juga menjelaskan
spektra atom yang lebih berat. Bohr sendiri merupakan salah seorang
pertama yang menyadari penyempurnaan kecil itu tak akan menolong, karena
itu yang diperlukan adalah perombakan radikal. Tetapi, bagaimanapun dia
mengerahkan segenap akal geniusnya, toh dia tidak mampu memecahkannya.
Pemecahan akhirnya ditemukan oleh Werner Heisenberg dan lain-lainnya,
mulai tahun 1925. Adalah menarik untuk dicatat di sini, bahwa
Heisenberg –dan umumnya ilmuwan yang mengembangkan teori baru– belajar
di Kopenhagen, yang tak syak lagi telah mengambil manfaat yang besar
dari diskusi-diskusi dengan Bohr dan saling berhubungan satu sama lain.
Bohr sendiri bergegas menuju ide baru itu dan membantu mengembangkannya.
Dia membuat sumbangan penting terhadap teori baru, dan liwat
disuksi-diskusi dan tulisan-tulisan, dia menolong membikin lebih
sistematis.
Tahun 1930-an lebih menunjukkan perhatiannya terhadap permasalahan
bagian pokok struktur atom. Dia mengembangkan model penting “tetesan
cairan” bagian pokok atom. Dia juga mengajukan masalah teori tentang
“kombinasi bagian pokok” dalam reaksi atom untuk dipecahkan. Tambahan
pula, Bohr merupakan orang yang dengan cepat menyatakan bahwa isotop
uranium yang terlibat dalam pembagian nuklir adalah U235. Pernyataan ini
punya makna penting dalam pengembangan berikutnya dari bom atom.
Dalam tahun 1940 balatentara Jerman menduduki Denmark. Ini
menempatkan diri Bohr dalam bahaya, sebagian karena dia punya sikap anti
Nazi sudah tersebar luas, sebagian karena ibunya seorang Yahudi. Tahun
1943 Bohr lari meninggalkan Denmark yang jadi daerah pendudukan, menuju
Swedia. Dia juga menolong sejumlah besar orang Yahudi Denmark melarikan
diri agar terhindar dari kematian dalam kamar-kamar gas Hitler. Dari
Swedia Bohr lari ke Inggris dan dari sana menyeberang ke Amerika
Serikat. Di negeri ini, selama perang berlangsung, Bohr membantu
membikin bom atom,
Seusai perang, Bohr kembali kampung ke Denmark dan mengepalai lembaga
hingga rohnya melayang tahun 1`562. Dalam tahun-tahun sesudah perang
Bohr berusaha keras –walau tak berhasil– mendorong dunia internasional
agar mengawasi penggunaan energi atom.
Bohr kawin tahun 1912, di sekitar saat-saat dia melakukan kerja besar
di bidang ilmu pengetahuan. Dia punya lima anak, salah seorang bernama
Aage Bohr, memenangkan hadiah Nobel untuk bidang fisika di tahun 1975.
Bohr merupakan orang yang paling disenangi di dunia ilmuwan, bukan
semata-mata karena menghormat ilmunya yang genius, tetapi juga
pribadinya dan karakter serta rasa kemanusiaannya yang mendalam.
Kendati teori orisinal Bohr tentang struktur atom sudah berlalu lima
puluh tahun yang lampau, dia tetap merupakan salah satu dari tokoh besar
di abad ke-20. Ada beberapa alasan mengapa begitu. Pertama, sebagian
dari hal-hal penting teorinya masih tetap dianggap benar. Misalnya,
gagasannya bahwa atom dapat ada hanya pada tingkat energi yang cermat
adalah merupakan bagian tak terpisahkan dari semua teori-teori struktur
atom berikutnya. Hal lainnya lagi, gambaran Bohr tentang atom punya arti
besar buat menemukan sesuatu untuk diri sendiri, meskipun ilmuwan
modern tak menganggap hal itu secara harfiah benar. Yang paling penting
dari semuanya itu, mungkin, adalah gagasan Bohr yang merupakan tenaga
pendorong bagi perkembangan “teori kuantum.” Meskipun beberapa
gagasannya telah kedaluwarsa, namun jelas secara historis teori-teorinya
sudah membuktikan merupakan titik tolak teori modern tentang atom dan
perkembangan berikutnya bidang mekanika kuantum.
Rabu, 06 Juni 2012
NIELS BOHR
06.15
No comments
0 komentar:
Posting Komentar