Kantung Semar
Bagi Anda yang pernah memasuki hutan tropis di kawasan rimba
Kalimantan mestinya melihat tumbuhan ini tidak terlalu asing, masyarakat
setempat menamakannya "kantung semar" , biasanya kantung semar menjebak
mangsanya dengan membuka katup atas dari bunga kantungnya tersebut
kemudian ketika mangsa masuk biasanya akan tenggelam ke air karena di
dalam kantung tersebut ada air lalu katup bisa menutup dan akhirnya
mangsapun mati lemas. Dalam istilah latinnya kantong semar ini dikenal
dengan nama Nepenthes , jenis kantung semar sendiri sangat banyak
variannya. Saat ini pun sebetulnya Kantong Semar ini dijadikan komoditi
tanaman hias di Indonesia pasca demam Anthurium dan Gelombang Cinta,
banyak di pasarkan di toko toko tanaman hias.
Nepenthes termasuk dalam kategori Carnivora plant yang banyak
tersebar dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Australia sampai ke
Madagaskar, Indonesia memiliki species paling banyak di dunia. Di antara
jenisnya yang beragam dan unik, yang paling sering diburu kolektor
adalah:
- Nepenthes Inermis merupakan Highland Sumatra yaitu species Nepenthes endemik sumatra yang melegenda dengan kantong antik berbentuk seperti gelas anggur. Kategori sangat langka, menyukai tempat teduh tapi cukup sinar matahari, kebasahan sedang, kelembaban tinggi. Sampai saat ini belum diketahui memiliki silangan di alam.
- Nepenthes AmpulariaLowland Kalimantan species menarik dengan bentuk bulat dan peristome tebal yang menjorok ke dalam. Dalam kondisi prima dapat mengeluarkan hamparan kantong rosete. Menyukai sinar matahari dan kebasahan, kelembaban tinggi.
- Nepenthes Pyriformis (N. Inermis x N. Talangensis), silangan alam yang sangat langka dari dua species yang langka Nepenthes Inermis dan Nepenthes Talangensis. Dengan warna dan Peristome yang sangat menawan.
Si buas yang cantik
Keunikan nepenthes ada pada cara ia mendapatkan makanan. Bukan dengan
akar yang menyerap nutrisi dari tanah, tanaman ini menyerap nutrisi
dari serangga yang terjebak di dalam kantongnya.
Serangga-serangga malang ini dihancurkan oleh semacam senyawa menyerupai
asam lambung lantas dihisap sari-sarinya. Itulah sebabnya ia mampu
bertahan di daerah yang tergolong tandus.
Nepenthes atau kantong semar ditemukan mulai dari Madagaskar di bagian
barat dunia hingga Kaledonia di sebelah timur. Di utara ia ditemukan di
China Selatan dan di selatan ia ada di Australia. Jenis terbanyak
ditemukan di Asia Tenggara, terutama Indonesia.
Dari 103 spesies nepenthes yang terdata, 61 jenis tumbuh di dataran
tinggi. Sedangkan sisanya hidup di dataran rendah, menengah, sampai
tinggi. Sebagian besar kantong semar di Sumatera, Sabah, dan Sarawak
tumbuh di pegunungan. Sementara di Kalimantan lebih banyak nepenthes
yang tumbuh di dataran rendah.
Jangan Salah Pilih
Berdasarkan tempat hidupnya, kantong semar terbagi dalam 3 kategori.
Dataran tinggi, sedang, dan rendah. Kategori pertama hidup pada
ketinggian di atas 700 mdpl. Sebagai contoh adalah N adrianii, N adnata,
dan N lowii. Jenis dataran sedang, hidup pada ketinggian 300-700 mdpl.
Contohnya, N papuana dan N pervillei. Sedangkan jenis dataran rendah,
0-300 mdpl, seperti N thorelii dan N ampullaria.
Habitat nepenthes yang tumbuh di gunung berbeda dengan yang hidup di
pantai. Perbedaan suhu dan kelembapannya sangat ekstrem. Nepenthes
dataran rendah dan sedang membutuhkan suhu 27-35 derajat celsius di
siang hari dan 21-27 derajat celsius pada malam hari. Sedangkan jenis
dataran tinggi butuh suhu 21-29 derajat celsius untuk siang hari dan
12-18 derajat celsius di malam hari.
Nepenthes penyuka suhu panas dan kelembapan rendah tidak akan tahan jika
dipelihara di pegunungan. Kalaupun hidup, biasanya tidak mengeluarkan
kantong atau ukuran kantong mengecil. Demikian sebaliknya, memelihara
nepenthes dataran tinggi di dataran rendah sangat sulit, kecuali dengan
perlakuan khusus. Secara umum lebih mudah memelihara nepenthes dataran
rendah. Contohnya N campanulata, N danseri, N masoalensis, dan N
rowanae. Pilihan lain, memilih nepenthes yang memiliki daya adaptasi
tinggi, misalnya N hirsute dan N veitchi.
Kondisi Ideal
Karena biasa tumbuh di tempat yang tandus, nepenthes sebenarnya tak
perlu perawatan jelimet. Satu hal yang penting, ia menyukai media tumbuh
yang lembap dan porous. Media tanam juga harus memiliki aerasi yang
baik untuk menunjang pertumbuhan akar dan ketersediaan oksigen bagi
tanaman. Untuk penyinaran, sebaiknya nepenthes diletakkan di lokasi yang
terkena sinar matahari tetapi tidak langsung.
Mengenai kebutuhan air, kantong semar bereaksi paling baik jika disiram
dengan air hujan. Namun, jika kondisi tidak memungkinkan, Anda tetap
dapat menggunakan air keran yang dikombinasikan dengan air hujan.
Sebaiknya nepenthes disiram air hujan setiap bulan agar kondisinya
menyerupai habitat aslinya.
Rahasia sukses perbanyak kantung semar
Umumnya, budidaya nepenthes dilakukan di greenhouse oleh para
penangkar. Namun jika mau, Anda bisa mencobanya di rumah, asal tahu
trik-triknya. Nepenthes yang mudah dibudidayakan adalah N. alata, N.
ventricosa, N. khasiana, dan N. sanguinea. Keempatnya adalah jenis
nepenthes dataran tinggi. Sedangkan untuk kantong semar dataran rendah,
jenis yang relatif paling mudah dibudidayakan adalah N. rafflesiana,
N.bicalcarata, N.mirabilis, dan N.hirsuta.
Tanaman nepenthes bisa diperbanyak dengan menggunakan berbagai cara.
Yang pertama dengan menggunakan biji. Biji didapat dengan cara
menyerbuki bunga betina dengan serbuk sari bunga jantan. Penyemaian biji
dilakukan pada media sphagnum moss yang dilembabkan. Kelembaban harus
dijaga dengan seksama agar tidak terlalu kering atau terlalu lembab
sehingga terinfeksi oleh cendawan. Untuk memperbaiki kualitas aerasi dan
mencegah kelembaban, campur sphagnum moss dengan pakis anggrek atau
perlite (komposisi 1:1). Biji akan berkecambah maksimal sampai dua bulan
dan butuh waktu 3-4 tahun untuk mencapai ukuran dewasa. Selain karena
lama, metode ini kurang populer karena kualitas biji nepenthes umumnya
cepat menurun segera setelah dipanen.
Untuk metode stek, media yang bisa digunakan adalah sphagnum moss
atau moss hijau untuk merangkai bunga. Media ini bagus karena bisa
mengikat air dalam jumlah banyak. Stek dilakukan dengan cara memotong
batang tanaman dewasa yang telah memanjang, dapat berupa pucuk atau
bagian batang lain yang masih berwarna hijau. Bahan stek dapat berupa
stek satu mata hingga lebih dari lima mata tunas. Ingat, untuk
meletakkan stek-stek ini di lokasi yang ternaungi tetapi tetap mendapat
sinar matahari. Anda bisa menggunakan paranet untuk mengatur jumlah
sinar yang masuk. Dengan metode ini, batang stek akan mulai berakar
setelah 1-2 bulan, dan mencapai ukuran dewasa setelah 6 bulan. Umumnya,
nepenthes tidak memerlukan hormon tambahan untuk merangsang perakaran.
Namun pada beberapa spesies, hormon dapat membantu mempercepat
perakaran. Kelebihan hormon dapat menyebabkan stek menjadi busuk.
Pemisahan anakan juga dapat dilakukan untuk memperbanyak nepenthes.
Nepenthes umumnya mengeluarkan anakan setelah tanaman cukup dewasa.
Anakan dipisah dari induknya jika telah memiliki akar sendiri.
Nepenthes juga bisa diperbanyak dengan cara mencangkok. Proses
pencangkokannya sama seperti cara mencangkok tanaman berkayu lainnya.
Selain itu, nepenthes juga bisa diperbanyak dengan cara "merunduk".
Caranya adalah dengan menimbun sulur nepenthes yang memanjang dengan
media tanam. Bagian yang ditimbun adalah bagian ruas-ruas batang yang
berpotensi menghasilkan akar. Lama kelamaan, bagian ini akan berakar dan
nepenthes hasil rundukan siap dipisahkan dari induknya.
Kultur jaringan, adalah metode yang paling umum dipakai saat ini,
khususnya oleh penangkar yang memiliki nursery. Alasannya, caranya
terhitung mudah, waktu produksi yang lebih singkat, dan resiko kegagalan
yang relatif lebih kecil. Produksi yang tergolong "massal" ini bisa
menekan harga jual nepenthes. Karenanya, cara ini juga mengurangi
pengambilan kantong semar langsung dari alam bebas untuk dijual.
0 komentar:
Posting Komentar